Kamis, 06 Oktober 2016

ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI M.K.D.U



TUJUAN MATA KULIAH DASAR UMUM DI PERGURUAN TINGGI

          Sosial Dasar penting bagi kita, karena itu adalah tuntutan di Masyarakat dan Negara. Ada 3 tujuan pendidikan umum di Perguruan Tinggi, yaitu :

1. Membantu perkembangan kepribadian manusia
2. Menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah dan kenyataan social.
3. Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa

          Jadi pendidikan umum, menitikberatkan mahasiswa agar mereka mampu mengembangkan kepribadian mereka dan mengapresiasikannya ke dalam kehidupan mereka sehari-hari. Berbeda dengan mata kuliah bantu, yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya. Pendidikan keahlian juga punya tujuan, yaitu untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang tertentu atau disiplin ilmunya.

          Pendidikan umum yang diselenggarakan dikenal dengan Mata Kuliah Dasar Umum. MKDU terdiri dari :

1. Agama
2. Kewarganegaraan
3. Pancasila
4. Kewiraan
5. IBD
6. ISD

          ISD adalah mata kuliah dasar umum yang wajib diberikan perguruan tinggi baik negri maupun swasta. Tujuan mata kuliah ini adalah sebagai salah satu usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk dapat peduli terhadap masalah social yang terjadi dilingkungan dan dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial dasar yang sudah diberikan kepada mahasiswa.

Mata Kuliah Dasar Umum bertujuan :

1. Berjiwa Pancasila
2. Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa
3. Memiliki wawasan yang komprehensif dan pendekatan integral
4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat

          ISD diberikan kepada kita karena banyaknya kritikan yang ditunjukan pada system pendidikan kita oleh sejumlah cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan budaya. Mereka menganggap bahwa pendidikan kita masi berbau colonial dan masih warisan dari sistem pendidikan pada jaman Pemerintahan Belanda. Conrad Theodhore Van Deventer menganjurkan sistem Kelanjtan Ari Politik Balas Budi. Sistem ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga yang terampil untuk menjadi “tukang” yang mengisi birokrasi mereka pada jaman itu. Birokrasi mereka bergerak di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lainnya, dengan tujuan yang tidak baik, yaitu untuk mengeksploitasi kekayaan Negara kita.

          Banyak dari kitayang masih menjadi tenaga ahli khusus dan mendalam, sehingga wawasan mereka menjadi sempit akan dunia luar. Padahal sumbangan pikiran dan komunikasi dapat mencegah masalah sosial yang sering terjadi, seperti “sok tahu”.

          Pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita, karena mereka kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenal dimensi-dimensi lain diluar sana. Perguruan Tinggi seolah-olah tempat yang gampang menghasilkan sarjana-sarjana “tukang” yang tidak mau dan tidak peka terhadap masalah kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan didalam masyarakat.

          Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana yang punya seperangkat pengetahuan yang terdiri atas :

1. Kemampuan Akademis
2. Kemampuan Profesional
3. Kemampuan Personal

          Dengan seperangkat kemampuan yang dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi, diharapkan bias jadi seorang sarjana yang cakap dalam bidang yang ditekuni, serta mau dan mampu mengapresiasikannya keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia.

          ISD sebagai MKDU punya tema pokok, yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan. Karena kita adalah mahluk sosial bukan mahluk individu. ISD, IBD dan IAD saling berhubungan dalam kehidupan kita bukan semata-mata hanya menjadi pengantar disiplin ilmu saja.

Adapun sasarannya, antara lain :

1. Berbagi kenyataan yang merupakan masalah sosial bersama
2. Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat ktia



Ilmu pengetahuan dikelompokan dalam 3 kelompok besar, yaitu :

1. Ilmu Alamiah (Natural Scine)
2. Ilmu Sosial (Social Schine)
3. Pengetahuan Budaya (The Humanities)


Perbedaan antara ISD dan IPS

1. Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
2. Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
3. Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan social diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.

Persamaan antara ISD dan IPS

1. Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
2. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
3. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.





CONTOH MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN



1. TINDAK KEJAHATAN

          Contoh tindak kejahatan adalah pencurian, perampokan, penjambretan, pencopetan, pemalakan, korupsi, pembunuhan, dan penculikan. Banyaknya tindak kejahatan menciptakan rasa tidak aman. Perampokan dan penodongan menggunakan senjata api sering terjadi di kota besar. Di desa pun sering terjadi pencurian. Misalnya, ada yang mencuri ternak, hasil pertanian, hasil hutan, dan sebagainya. 

SOLUSI

          Tindak kejahatan pencurian dan perampokan sering disebakan oleh masalah kemiskinan dan pengangguran. Karena itu, pemerintah dan masyarakat harus berusaha keras untuk menciptakan lapangan kerja. Selain itu, kualitas dan pemerataan pendidikan harus ditingkat-kan untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian warga. Sementara itu, aparat keamanan, terutama polisi harus mampu memberantas tindak kejahatan. Masyarakat diharapkan membantu polisi.

2. Masalah sampah

          Salah satu masalah sosial yang dihadapi masyarakat adalah sampah. Masalah sampah sangat mengganggu, terutama kalau tidak dikelolah dengan baik. Bagaimana dengan pengelolaan sampah di lingkunganmu? Bagi masyarakat pedesaan, sampah mungkin belum menjadi masalah serius. 

          Tapi, tidak demikian dengan masyarakat yang tinggal di kota atau di daerah padat penduduk. Masyarakat kota dan daerah padat penduduk menghasilkan banya sekali sampah. Sampah segera menumpuk jika tidak segera diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. 

          Pemerintah, dalam hal ini adalah Dinas Kebersihan, memikul tanggung jawab dalam mengelola sampah. Sampah yang menumpuk menimbulkan bau tidak sedap. Sampah yang ditumpuk dapat menjadi sumber berbagai penyakit menular. Misalnya, muntah berak (muntaber), penyakit kulit, paru- paru, dan pernapasan. Karena itu, kalau kamu perhatikan, di lingkungan tempat tinggalmu ada selalu ada petugas sampah. Setiap bulan orang tuamu membayar iuran sampah. Pernahkah kamu mengalami keadaan di mana sampah tidak diangkut lebih dari satu minggu? Lingkungan menjadi bau, bukan? Bagaimana Pak RT dan masyarakat di lingkunganmu memecahkan masalah ini? Masalah lain berkaitan dengan sampah adalah kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan. Di banyak tempat banyak warga yang biasa membuang sampah ke sungai dan saluran air. Sungai dan aliran air menjadi mampet. Akibatnya, sering terjadi banjir jika hujan lebat. 

SOLUSI

          Semua warga masyarakat harus ikut serta mengelola sampah. Warga bisa mengurangi masalah sampah dengan tertib mengelola sampah. Kita biasakan untuk memisahkan sampah plastik dari sampah basah. Kemudian kita menaruh sampah di tempat semestinya.

3. Pencemaran lingkungan

          Kamu sudah pernah belajar masalah pencemaran di Kelas 3. Apakah kamu masih ingat macam-macam pencemaran? Ada pencemaran air dan pencemaran udara. Apa yang menyebabkan pencemaran air seperti sungai, danau, waduk, dan laut? Perairan bisa tercemar karena ulah manusia, misalnya membuang sampah ke sungai dan menangkap ikan dengan menggunakan pestisida. Sungai, danau, atau waduk juga menjadi tercemar kalau pabrik-pabrik membuang limbah industri ke sana. Pencemaran mengakibatkan matinya ikan dan makhluk lainnya yang hidup di air. Akhirnya, manusia juga menderita kerugian. 

SOLUSI

          Pencemaran udara disebabkan asap kendaraan bermotor dan asap pabrik-pabrik. Kamu yang tinggal di kota pasti menghadapi masalah ini setiap hari. Kalau kamu habis jalan-jalan, coba usaplah wajahmu dengan kapasbersih. Apa yang kamu lihat pada kapas itu? Kapas itu akan menjadi hitam karena kotoran yang ada di wajahmu. Kotoran itu berasal dari debu dan asap kendaraan bermotor. Udara yang kita hirup adalah udara yang sangat kotor. Bayangkan apa yang terjadi dengan paru-paru kita, kalau kita menghirup udara yang sangat kotor seperti itu. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi pencemaran udara. Misalnya, membuat taman kota dan menanam pohon sebanyak-banyaknya. Kita sebagai warga negara sebaiknya ikut serta dalam program ini. Selain itu, kalau kita memiliki kendaraan bermotor, usahakan supaya kendaraan tersebut layak dipakai. Jangan sampai kendaraan milik kita mengeluarkan banyak asap. Kalau bepergian ke mana-mana, sebaiknya menggunakan kendaraan umum. Jumlah kendaraan di jalan jadi berkurang.




Jumat, 29 April 2016

ANALISIS PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM BEBERAPA ASPEK DAN CONTOH DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE PADA MASYARAKAT PEDESAAN


ANALISIS PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM BEBERAPA  ASPEK DAN CONTOH DAMPAK PENGGUNAAN HADPHONE PADA MASYARAKAT PEDESAAN

Dalam kehidupan bermasyarakat, sering kali kita menemui perubahan-perubahan dalam segala segi kehidupan, termasuk perubahan pada masyarakat itu sendiri, karena pada dasarnya tidak ada masyarakat yang statis. Selalu ada perubahan-perubahan dalam masyarakat secara dinamis. Entah perubahan tersebut membangun dalam artian berdampak positif kedepannya bagi masyarakat atau sebaliknya malah membawa dampak buruk bagi masyarakat. Perubahan tersebut salah satunya yaitu adanya inovasi teknologi.
Ternyata arus globalisasi tidak luput menghampiri masyarakat dan sedikit banyak memberikan dampaknya, tak terkecuali pada masyarakat pedesaan yang sering dilukiskan sebagai masyarakat yang masih tradisional. Soerjono Soekanto, mendefinisikan (1983:144) bahwa: “Ciri-ciri  masyarakat  desa  sebagai  masyarakat,  dimana  warganya  mempunyai hubungan yang lebih erat dan mendalam, sistem kehidupannya berkelompok atas dasar kekeluargaan dan pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani”.  Masuknya alat-alat modern dalam bidang pertanian sedikit banyak memberikan dampak bagi kehidupan di pedesaan. Jika dulu kita masih sering menyaksikan orang-orang desa menggunakan alat-alat tradisional, seperti contoh : cangkul, sabit, ani-ani, bajak kerbau dan lain sebagainya, untuk melakukan aktivitas pertanian, maka tidak lagi pada zaman sekarang. Masyarakat desa mulai melirik untuk menggunakan alat-alat pertanian yang lebih modern, seperti traktor untuk melakukan pengerjaan menggemburkan tanah pertanian, pisau pemotong padi, dan masih banyak lagi, yang kemudian menggantikan fungsi bajak dengan kerbau dan ani-ani.
Di sini, yang menjadi fokus perhatian adalah masuknya teknologi dan inovasi-inovasi tersebut tidak hanya memberikan dampak positif melainkan juga memberikan dampak negatif sehingga untuk melihatnya  perlu ditinjau dari perspektif sosiologi. Untuk menjelaskannya, lebih mudah bila menggunakan contoh nyata kasus yang terkait perkembangan teknologi sekaligus inovasi di pedesaan. Untuk itu, penulis mencoba menjelaska dampak positif dan negative penggunaan teknologi dan inovasi pertanian berangkat dari fenomena nata. Dan karena teknologi dan inovasi pertanian sendiri terlalu luas pembahasannya, maka penulis membatasi menjadi hanya dua subtema, yang pertama teknologi informasi yaitu penggunan HP (handphone) dan yang kedua inovasi dalam bidang alat pertanian yaitu penggunaan traktor.
Kemajuan teknologi juga turut memajukan informasi. Informasi bisa didapatkan dari teman, keluarga, media cetak maupun media elektronik.apalagi pada era yang modern saat ini banyak masyarakat luas yang suah menggunakan media baru yaitu sarana media Internet. Penggunaan internet bukanlah suatu hal yang istimewaatau khusus untuk kalangan tertentu, baik dari segi profesi, kalangan masyarakat, pendidikan dan usia. Hampir semua golongan masyarakat sudah tahu dan akrab dengan internet.
Seiring dengan perkembangan waktu dan modernisasi internet menjadi sebuah kebutuhan dan aktifitas tetap manusia sebagai anggota masyarakat. Selain menjadi tututan profesi, perkembangan profesi, perkembangan ilmu pengetahuan, berita, dan hiburan, berinternet juga menjasdi cara alternatif seseorang bergaul sebagai mahkluk sosial.
Hanya dengan bermodal sebuah komputer dengan sambungan kabel LAN atau bandwidth seseorang dapat mengakses internet dengan mudah dan bebas selam dua puluh empat jam setiap harinya ( non-stop ) disebagian besar penjuru negeri ini.
Kehadiran internet memudahkan masyarakat untuk  mendapartkan informasi dan data yang belum tentu ditemukan secara langsung dalam media ceta yang  bisa dijumpai sehari hari. Terutama karena halangan cara dan biaya yang tidak sedikit.
Di Indonesia, dapat ditemukan warung internet ( warnet ) yang bertebaran disepanjang pinggiran jalan. Selain itu banyak tempat tempat  umum, lembaga pendidikan, cafe, mall, dan temat tempat rekreasi yang menawarkan jasa hotspot atau wifi untuk masyarakat yang memiliki leptop atau phoneboo. Disamping itu, banyak  tipe ponsel yang  dilengkapi dengan aplikasi internet.
Seiring dengan perkembangan yang pesat dengan adanya teknologi itu, banyak situs dan aplikasi pertemanan, promosi, milis, dan aplikasi aplikasi lai. Di antaranya adalah GoogleTalk, AIM, yahoo, Multiply, Live Messanger, miRC, My Space, Friendster, dan  Facebook

Facebook atau Buku Muka adalah salah satu situs jejaring sosial dengan beberapa fasilitas yang memungkinkan seseorang  dapat menjalin pertemanan dan komunikasi secara aktif dengan seseorang atau suatu badan Organisasai tertentu, tampa dibatasi, dengan jarak, ruang , dan waktu.
Sejak tahun 2007, Facebook mengalami peningkatan penggunaan diindonesia, hingga sekarang, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna facebok yang besar. Hal tersebut dapat tejadi karena jumlah penduduk Indonesia yang juga salah satu terbesar di dunia dan juga masyarakat Indonesia yang suka berinteraksi satu dengan lainnya.
Seiring berkembangnya waktu, permasalahan yang terjadi di Facebook baik positif maupun negatif terjadi. Berbagai cyber crime sering terjadi di Facebook seperti penipuan yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab hingga penculikan terhadap anak dibawah umur yang bermula dari perkenalan.
Namun tak hanya unsur negatif saja yang terjadi di Indonesia, hal positif juga terjadi. Facebook menimbulkan hasrat seseorang untuk berwirausaha, Facebook dijadikan wadah online shop.
Berbagai kreativitas yang diciptakan dijual oleh penciptanya melalui Facebook. Jadi Facebook merupakan media sosial yang mempunyai dampak yang cukup signifikan bagi penggunanya dan hal tersebut dapat terlaksana sesuai dengan bagaimana pengguna Facebook tersebut menggunakannya.

  • Dampak Perkembangan Teknologi Komunikasi Terhadap Kehidupan Sosial
Teknologi Komunikasi Ditinjau Dari Berbagai Aspek. Tidak ada seorangpun didunia ini yang bisa melepaskan diri dari kemutlakan komunikasi. Bahkan dalam keadaan diam pun, tanpa kita sadari kita mengkomunikasikan sesuatu dari berbagai macam hal, bisa saja dari sikap tubuh, mimic wajah, helaan nafas, baju yang dikenakan, atau apapun itu. Komunikasi adalah ilmu interdisipliner yang membuatnya menjadi sangat penting untuk dipelajari, dimengerti, dan dipahami, serta dilakukan. Seluruh ilmu yang ada didunia ini menggunakan komunikasi sebagai corongnya. Bayangkan, sepintar apapun pemikiran anda, sejenius apapun ide anda dalam memecahkan suatu masalah, akan menjadi sia-sia jika anda tidak mampu menyampaikannya dengan baik. Itulah komunikasi. Begitu besar pengaruhnya dalam kehidupan manusia meliputi aspek ekonomi, politik, sosial, dan budaya, termasuk teknologinya. Berikut perbagian akan penulis coba menjelaskannya satu-persatu dengan ringkas.

  • Aspek Ekonomi

Menggunakan handphone untuk melancarkan transaksi ekonomi. Itu hal yang basi dan dilakukan hampir semua orang didunia. Tetapi penggunaan smartphone dan pc tablet seperti Ipad mempunyai pengaruh. pengaruh perkembangan teknologi yang sudah demikian maju ini membuat orang-orang kini memiliki kantor pribadinya sendiri-sendiri. Hanya dengan bermodalkan BB atau Android dapat melakukan segalanya, ibarat memiliki kantor sendiri. Ingin promosi, ada jejaring sosial yang bisa diakses 24 jam lewat gadget. Mau transaksi pembayaran, ada fasilitas e-banking yang tersedia disetiap bank. Mau mencari informasi atau peluang bisnis, kita dapat terkoneksi dengan internet tanpa henti dengan smartphone yang dimiliki. Benar-benar serasa dunia ada digenggaman kita.

  •       Aspek Politik

Pemanfaatan yang paling dekat dengan kehidupan politik tentu saja teknologi penghitungan suara ‘quick count’. Dengan sistematika penghitungan yang terkoordinasi, hasil bayangan penghitungan ratusan juta suara itu bisa dilihat dan diprediksi dalam waktu relative cepat. Yang kedua adalah penggunaan teknologi real time video conference dimana pertemuan atau rapat bisa dilangsungkan ditempat dan waktu yang berbeda, dengan menggunakan teknologi video camera. Teknologi ini seharusnya bisa meningkatkan efisiensi kerja para pejabat politik negara. Namun entah karena alasan apa, penggunaan teknologi ini tidak dimaksimalkan. Mereka lebih memilih mendatangi negara tujuan rapat dengan menyebrang pulau, padahal anggaran yang dimakan tidak sedikit.

  • Aspek Sosial dan Budaya

Dalam kehidupan sosial, tidak perlu kita ragukan dampaknya, Bahkan perkembangan teknologi telah merasuk dalam ranah budaya. Budaya masyarakat yang tadinya ‘ngobrol’ beramah tamah, basa-basi, dan lain-lain mendadak berubah setelah mengenal teknologi seperti facebook, twiter, dan sebagainya. Ditambah lagi dengan segala kemudahan BB dan Android. Hal tersebut membuat anak-anak atau bahkan sebagian orang dewasa menjadi acuh dengan lingkungan sekitar (karena sibuk dengan BB nya). Perubahan budaya membaca juga telah berubah menjadi budaya online, dimana online atau surfing internet menjadi suatu keharusan minimal beberapa jam dalam sehari.
  
  • Dampak Pengunaan Handphone Pada Masyarakat Pedesan

Kemajuan teknologi yang tidak diiringi dengan kemajuan kualitas sumber daya manusia, atau yang kerap disebut cultural lag, memang kerap kali menjadi kendala modernisasi di lingkungan pedesaan. Namun ternyata bukan hanya hambatan saja yang tercipta darinya, berbagai masalah penyimpangan sosial juga bisa tumbuh subur dengan dipupuki oleh kemajuan teknologi, yang juga merupakan bagian dari modernisasi.
Dalam kasus yang banyak terjadi di desa Purwodadi, kecamatan Tembarak, kabupaten Temanggung, dan mungkin tidak hanya didaerah tersebut, melainkan di kebanyakan masyarakat pedesaan juga terjadi hal serupa, anak-anak yang orang tuanya bukan orang kaya sekalipun bisa memiliki handphone berfasilitas kamera, motor keren, bahkan mungkin orang tuanya terpaksa berhutang untuk memenuhi keinginan anaknya. Para orang tua yang masih memiliki cara berpikir “ndeso”, tidak benar-benar mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan “anak jaman sekarang”. Sehingga ketika anak-anaknya menginginkan sesuatu dengan dalih, “jaman sekarang, kalau tidak punya barang itu, bisa begini, begini, dan begini”, maka mereka pun akan langsung berusaha memenuhinya. Sekalipun bila anak-anak mereka menyodorkan produk berharga tinggi seperti, misalnya handphone mid end berfasilitas kamera dan mp3, dengan mudahnya anak-anak mereka berkata,” Yang ada ininya ya, yang seperti ini”, padahal ada handphone dengan harga lebih murah walau tentu berfitur standar.
Padahal sebenarnya, anak-anak muda itu tidak atau mungkin belum membutuhkan fasilitas secanggih itu, selain untuk kebutuhan “gaya-gayaan” dan hanya mengikuti trend. Fasilitas-fasilitas canggih itu justru memicu munculnya penyimpangan sosial seperti kasus video porno di handphone dan kebut-kebutan di jalan umum.
Sebenarnya jika dipergunakan dengan bijak, maka handphone memiliki banyak sekali manfaat. HP bisa digunakan untuk berkomunikasi lewat jarak jauh. Kalau dahulu untuk mengirim pesan kita harus susah payah ke kantor pos dan menulis alamat yang selengkap-lengkapnya agar surat kita sampai ke tujuan. Namun, sekarang cukup menggunakan aplikasi di HP , kita bisa berkomunikasi dengan orang lain tanpa batasan waktu, tempat maupun jarak, kita sudah bisa saling tukar menukar ide, informasi, dan hal-hal lain lewat SMS atau aplikasi lainnya. Untuk bercakap-cakap dengan katakanlah ayah kita yang kebetulan sedang bekerja diluar kota, maka hanya perlu menekan tombol dial pada HP dan kita sudah bisa berkomunikasi tanpa harus terkendala dengan jarak.
Selain itu, aplikasi pada HP yang semakin canggih memungkinkan kita mengakses informasi-informasi yang jika dimanfaatkan dengan positif, maka hasilnya juga akan positif. Katakanlah HP yang bisa mengakses internet, maka kita bisa browsing dan tidak mustahil masyarakat yang ada di pedesaan bisa mencari informasi mengenai pupuk, alat-alat pertanian mutakhir dan lain sebagainya. Namun kenyataannya penggunaan HP dikalangan masyarakat desa belum terlalu optimal. Seandainya penggunaan HP bisa dioptimalkan dalam hal positif, bisa dibayangkan jika pemuda-pemuda desa menggunakan kecanggihan HP miliknya untuk membantu orang tuanya dalam hal mencarikan informasi terkait pertanian, sehingga penghasilan keluarga bisa meningkat. Tidak malah menggunakannya untuk mengakses dan menyimpan video-video porno sehingga memicu terjadinya penyimpangan-penyimpangan.
Selain maraknya penyimpangan yang dilakukan oleh pemuda desa, dampak yang lain yang timbul dari penggunaan handphone yaitu kurangnya interaksi masyarakat akibat intensitas pertemuan antar anggota masyarakat yang mulai berkurang. Contoh yang kecil katakanlah dalam keluarga. Dulu ketika lebaran, hal penting selain membayar zakat dan sholat ‘ied dan hukumnya “wajib” bagi masyarakat umum yaitu silaturraami, berjabat tangan dan bertegur sapa saling memaafkan secara langsung. Namun dengan kecanggihan masa kini, dimungkinkan untuk kita tidak harus bertatap muka dan berjabat tangan secara langsung jika sekedar mau bermaaf-maafan, bisa dengan telpon, SMS, video call dan fitur-fitur lain. Ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat pedesaan saat ini telah terjadi pergeseran nilai yang dulu sangat amat dijunjung tinggi yaitu nilai kebersamaan dan saling bersilaturahmi. Menurut Ferdinant Tonnies, masyarakat pedesaan yang dicirikan sebagai masyarakat Gemeinschaft memiliki ciri salah satunya yaitu kepentingan bersama lebih dominan dengan kata lain kehidupan bersama ikatan lahiriah yang bersifat jangka panjang. Indikatornya yaitu adanya nilai yang menjunjung tinggi kebersamaan. Namun, adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berbentuk HP maka nilai kebersamaan ini pada masyarakat desa mulai berkurang, intensitas pertemuan dengan tatap muka langsung dan berinteraksi secara langsung juga berkurang, sehingga menyebabkan pergeseran kebudayaan kebersamaan yang ada pada masyarakat pedesaan.



Sabtu, 04 Juli 2015

International Electronic Fund Transfer


Electronic Funds Transfer Systems (EFTS) sudah menjadi metode utama yang melibatkan pembayaran dana dalam jumlah besar yang dilakukan lembaga keuangan dan nasabah bisnisnya. EFT didefinisikan sebagai pemindahan dana yang diawali dari terminal elektronik, instrument telpon, computer, atau magnetic tape untuk memesan, memerintahkan, atau memberikan kewenangan kepada lembaga keuangan untuk mendebet atau mengkredit rekening. Kemampuan lembaga keuangan untuk menyediakan jasa-jasa tersebut seiring dengan perkembangan teknologi computer dan teknologi komunikasi data. 

FEDWIRE 

Fedwire adalah jaringan pemindahan dana dan surat-surat berharga berskala nasional yang diselenggarakan oleh bank sentral Amerika Serikat yang dikenal sebagai Federal Reserve. Sistem ini terhubung ke 12 bank sentral Negara bagian dengan banyak lembaga keuangan yang tergabung dalam jaringan tersebut yang memiliki cadangan atau rekening kliring di Fedres. Fedwire memproses hampir US$1.4 trillion per hari dalam bentuk dana dan surat-surat berharga. Sistem pemindahan dana melalui Fedwire menyediakan transfer elektronik antar lembaga keuangan dan mempunyai fungsi baik sebagai proses kliring maupun pengendapan dananya (settlement). Pelayanan Fedwire bisa diakses melalui computer interface secara langsung atau secara off-line dari pesawat telpon melalui system pengiriman elektronik berbasis PC yang dikenal sebagai Fedline. Beberapa karakteristik Fedwire adalah sebagai berikut:

• Sistem pembayaran secara real-time dari Federal Reserve
• Digunakan oleh lembaga-lembaga keuangan yang memiliki rekening di Federal Reserve
• Digunakan terutama untuk pemindahan dana yang relative besar yaitu dengan rata-rata sebesar $3.5M
• Koneksi On-line yang mencakup 7800 institusi dan 99% transfer memakai koneksi ini:
– Direct connection
– Computer dialup
• Koneksi Off-line mencakup 1700 institutions dan 1% of transfers
– Instruksi telpon dengan katasandi tertentu
• Akses FedLine dari PCs
• Beberapa layanan lainnya berbasis Web tetapi bukan jasa pemindahan dananya

Peserta Fedwire

• Lembaga Depository 
• Agen atau cabang bank-bank asing 
• Bank anggota dari Federal Reserve System 
• U.S. Treasury dan authorized agencies 
• Bank sentral Negara lain, otoritas moneter Negara lain, pemerintahan Negara lain, organisasi internasional tertentu; serta 
• Pihak lain yang disahkan oleh Reserve Bank

Mekanisme Kerja Fedwire

CHIPS

Clearing House Interbank Payment System (CHIPS) adalah jaringan pemindahan dana yang dimiliki dan dioperasikan oleh (NYCHA) untuk mengirim dan menerima pembayaran dalam U.S. dollar antara bank-bank, baik bank domestik maupun bank asing, yang mempunyai kantor di kota New York. Beberapa informasi lain mengenai CHIPS ini adalah sebagai berikut: 

– Dimiliki pihak swasta
– Mencakup 128 banks di 29 negara
– Total $1.44T dipindahkan perhari dengan rata-rata transaksi sebesar $6.6M
– Biaya transaksi berkisar antara $0.13 - $0.40

Mekanisme Operasi CHIPS 

CHIPS merupakan system pembayaran netto multilateral. Tidak seperti Fedwire, pemindahan dana melalui CHIPS tidak diendapkan pada saat instruksi pembayaran dikirimkan, tetapi baru diendapkan pada akhir hari melalui net settlement arrangement dilaksanakan bersama Bank sentral Negara bagian New York. 

SWIFT

Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications (SWIFT) adalah kerjasama nir laba dari anggota bank yang melayani jaringan telekomunikasi antar bank, yang berbasis di Brussels Belgia. Tidak seperti EFT systems, SWIFT hanya menyediakan instruksi untuk melakukan pemindahan dana. SWIFT tidak memiliki mekanisme penyerahan dana (settlement). Pemindahan dana aktualnya dilaksanakan melalui pendebetan atau pengkreditan terhadap rekening bersangkutan pada lembaga peserta jaringan. Beberapa data atau penjelasan ringkas mengenai SWIFT adalah sebagai berikut:

• Mencakup 7125 lembaga di 193 negara
• Sebanyak 1.27 milyar pesan per tahun dengan nilai dana $5 triliun per hari
• Biayat ~ $0.20 per pesan
• Menggunakan X.25 packet protocol
• Mulai mengarah ke full IP network pada tahun 2002

CHAPS

CHAPS (Clearing House Automated Payment System) adalah sistem pemindahan elektronik untuk pengiriman pembayaran antar bank di hari yang sama. Sistem ini beroperasi dengan bekerja sama dengan Bank of England dalam menyediakan jasa pembayaran dan penyelesaiannya. System yang sudah dikemabngkan sejak tahun 1984 ini merupakan salah satu system pembayaran seketika yang terbesar setelah Fedwire di Amerika Serikat. Beberapa perkembangan mengenai system selama kurun waktu sepuluh tahun mulai 1990 dapat dilihat pada table berikut:

TARGET

TARGET, singkatan dari Trans-European Automated Real-time Gross settlement Express Transfer system, adalah system pembayaran seketika untuk mata uang euro di eropa. Sistem ini terdiri dari 15 RTGS nasional negara-negara di Eropa. TARGET system seketika (a real-time system) yang dalam kondisi normal pembayaran akan mencapai tujuan dalam beberapa menit saja atah bahkan detik.


Sumber:http://realmanbullet.blogspot.sg/2012/06/54-pengertian-international-electronic.html

Prinsip Penerapan E-Banking dan M-Banking


c. Prinsip penerapan E-Banking


Pengertian Internet Banking : terminologi yang digunakan untuk melakukan transaksi, pembayaran dan lainnya melalui Internet melalui Bank, credit union, atau membangun website aman bersama. Hal ini membiarkan komsumen untuk melakukan proses perbankan diluar jam kerja bank dan darimana saja dimana akses internet tersedia. Dalam kebanyakan kasus web browser digunakan dan koneksi Internet normal tersedia. Biasanya tidak diperlukan piranti lunak atau piranti keras special (tambahan).

Internet Banking pada dasarnya merupakan gabungan 2 istilah dasar yaitu Internet dan Banking (bank). Internet banking yang juga dikenal dengan istilah online banking atau e-banking ini menurut situs wikipedia adalah melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan.

Bagi sebagian orang, internet banking sangat membantu karena bisa melakukan transaksi perbankan di luar jam kerja bank yang sering pendek, dengan hanya membutuhkan koneksi internet dan web browser seperti Internet Explorer.

Kehadiran internet banking membuat perubahan besar dalam layanan perbankan. Segala jenis transaksi yang dulu manual kini bisa diselesaikan tanpa mengenal ruang dan waktu lewat dunia maya. Ada yang bilang, fasilitas internet banking membuat nasabah seperti punya ATM pribadi. Segala jenis layanan perbankan bisa dilakukan sendiri seperti cek saldo, melihat daftar mutasi, pemindah bukuan (transfer rekening), melakukan pembayaran kartu kredit, tagihan telepon dan HP, listrik, PAM dan sebagainya kecuali yang langsung melibatkan uang tunai seperti penyetoran dan penarikan.

Aplikasi teknologi informasi dalam internet banking akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus meningkatkan pendapatan melalui sistem penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank konvensional. Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi dalam internet banking, maka internet banking tidak akan jalan dan dimanfaatkan oleh industri perbankan. Secara umum, dalam penyediaan layanan internet banking, bank memberikan informasi mengenai produk dan jasanya via portal di internet, memberikan akses kepada para nasabah untuk bertransaksi dan meng-update data pribadinya.

Persayaratan bisnis dari Internet Banking antara lain:

· aplikasi mudah digunakan;

· layanan dapat dijangkau dari mana saja;

· murah;

· aman;

· dan dapat diandalkan (reliable)

Di Indonesia, internet banking telah diperkenalkan pada konsumen perbankan sejak beberapa tahun lalu. Beberapa bank besar baik BUMN atau swasta Indonesia yang menyediakan layanan tersebut antara lain BCA, Bank Mandiri, BNI, BII, Lippo Bank, Permata Bank dan sebagainya.

Dengan adanya internet banking, memberikan keuntungan antara lain:

1. Business expansion.

Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor cabang untuk beroperasi di tempat tertentu. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin ATM sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah dapat menggunakan telepon untuk melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada internet banking yang lebih mempermudah lagi karena menghilangkan batas ruang dan waktu.

2. Customer loyality.

Khususnya nasabah yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat. Dia dapat menggunakan satu bank saja.

3. Revenue and cost improvement.

Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui Internet Banking dapat lebih murah daripada membuka kantor cabang atau membuat mesin ATM.

4. Competitive advantage.

Bank yang memiliki internet banking akan memiliki keuntungan dibandingkan dengan bank yang tidak memiliki internet banking. Dalam waktu dekat, orang tidak ingin membuka account di bank yang tidak memiliki fasilitas Internet Banking.

5. New business model.

Internet Banking memungkinan adanya bisnis model yang baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan cepat


sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/sistem-perbankan-elektronik/

Jenis-jenis E-Banking



b. Jenis-jenis E-Banking :


1. Automated Teller Machine (ATM). Terminal elektronik yang disediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.

2. Computer Banking. Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan lain-lain.

3. Debit (or check) Card. Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari rekening banknya.

4. Direct Deposit. Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.

5. Direct Payment (also electronic bill payment). Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct paymentberbeda dari preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi setiap transaksi direct payment.

6. Electronic Bill Presentment and Payment (EBPP). Bentuk pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank. Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar tagihan tersebut secara online juga. Pembayaran tersebut secara elektronik akan mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.

7. Electronic Check Conversion. Proses konversi informasi yang tertuang dalam cek (nomor rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik atau proses lebih lanjut.

8. Electronic Fund Transfer (EFT). Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya melalui media elektronik.




sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/sistem-perbankan-elektronik/

Perkembangan Teknologi Perbankan Elektronik




a. Perkembangan teknologi perbankan elektronik

Beilock dan Dimitrova (2003) meneliti hubungan antara jumlah pengguna internet per 10,000 penduduk dengan GDP per kapita, infrastruktur, dan faktor non-ekonomi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa GDP per kapita merupakan determinan yang paling penting terhadap jumlah pengguna internet. Jadi dari data penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa negara-negara yang tingkat penggunaan TIK relatif tinggi secara umum mempunyai pendapatan per kapita yang tinggi. Beilock dan Dimitrova (2003) selanjutnya menyatakan bahwa semakian tinggi pendapatan per kapita yang mendorong semakin tingginya pengguna internet disebabkan oleh dua alasan. Pertama, ketika pendapatan individual meningkat, maka individu tersebut mampu memperoleh barang dan jasa tambahan, termasuk akses internet. Kedua, pendapatan yang tinggi secara umum berhubungan dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang memungkinkan untuk memiliki ketrampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi internet. Jadi TIK berhubungan erat dengan pengembangan sumber daya manusia.

Konsep digital divide yang menunjukkan kesenjangan tingkat penggunaan teknologi antara negara maju dan negara berkembang, atau antara satu komunitas tertentu dengan komunitas lainnya, menimbulkan anggapan bahwa penguasaan teknologi berhubungan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat atau angka kemiskinan. Flor (2001) menyatakan bahwa ada empat paradigma yang bisa digunakan untuk menganalisis kemiskinan, yaitu paradigma teknologis, paradigma ekonomi, paradigma struktural, dan paradigma kultural. Paradigma teknologis menyatakan bahwa penyebab utama kemiskinan adalah keterbatasan ketrampilan teknologi di negara-negara berkembang.

Menurut Quibria dan Tschang (2001), TIK memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui dua cara, yaitu langsung dan tidak langsung. Pengaruh langsung mencakup (a) informasi mengenai pasar, peluang, dan lain-lain, (b) kesempatan kerja, (c) ketrampilan dan pendidikan, (d) pemeliharaan kesehatan, (e) pemberian layanan pemerintah, dan (f) pemberdayaan. TIK juga bisa meningkatkan kesejahteraan secara tidak langsung melalui pertumbuhan (ekonomi) yang cepat, yang memberikan trikledown effectterhadap perbaikan pendapatan dan kesempatan kerja.


Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/sistem-perbankan-elektronik/

Find Me On Instagram "@rio_masdha"