Gejolak yang timbul pra-pasca pemilihan
Presiden AS serta fungsi dan tugas elit untuk mengatasinya
Pemilihan
Presiden Amerika Serikat merupakan salah satu yang sangat layak dibahas dalam
segala aspek, kerap kali juga memberi pengaruh kepada dunia internasional, ada
beberapa aspek pengaruh yang pertama adalah mengenai kasus sosial yang terjadi,
yang menjadi bahan perdebatan selama pemilu AS tersebut diantaranya adalah
mengenai kasus Imigran yang banyak keluar dari zona peperangan seperti di
banyak negara timur tengah karena ditengarai komplotan ISIS, Trump menampaikan
pada pidatonya bahwa imigran gelap dilarang masuk ke AS, bahkan negara-negara
yang mayoritasnya beragama muslim sempat beredar pada situs websitenya tidak
boleh untuk masuk ke AS.
Menurut
pendapat saya pribadi harusnya Thrump Tidak harus melakukan hal seperti itu hanya
karna ingin membuat AS menjadi aman, kata aman seharunya bisa dia tunjukan
melalui program-programnya seperti memperketat penggunaan senjata, karena
banyak orang di AS yang boleh memegang senpi tanpa bisa di kontrol
peredarannya, itu juga yang bisa membuat beberapa wilayah di AS menjadi tidak
aman, seperti penembakan yang terjadi kepada orang kulit hitam, dan penembakan
brutal yang terjadi di beberapa sekolah yang ada di Amerika Serikat.
Donald
Trump terpilih di 11 negara bagian dan menjadikannya sebagai presiden AS,
banyak warga AS yang mendukung Trump karena katanya Thrump dapat memberikan
rasa aman yang mereka cari ditengah isu terorisme yang terjadi, sementara itu
para elit politik AS mendorong rekonsiliasi sesudah kemengan Thrump karenna
banyak terjadi penolakan Thrump sebagai presiden AS yang berujung demo dan
akhirnya berakhir ricuh, dan Clinton saingan Thrump mengatakan kepada
pendukungnya “kita harus menerima Trump dengan pikiran terbuka dan memberinya
kesempatan untuk memimpin”, pernyataan Clinton tersebut mungkin sedikit
meredakan situasi yang tidak kondusif beberapa hari setelah Trump terpilih
sebagai presiden,
Presiden
yang saat ini masih menjabat sebagai Presiden AS yaitu Obama, ia pun berpidato
untuk meredakan situasi yang terjadi “Kita tidak mendahulukan Partai Demokrat.
Kita tidak mendahulukan Partai Republik. Kira selalu mendahulukan Amerika. Kita
adalah patriot. Kita semua ingin melakukan yang terbaik bagi negara ini. Ini
yang saya dengar dalam pernyataan Trump tadi malam, ini yang saya dengar ketika
saya berbicara dengannya secara langsung, dan saya merasa berbesar hati
mendengarnya ” dan terakhir adalah pidato thrump yang sedikit
mendamaikan masa yang anti pada dirinya “Bagi yang tidak mendukung saya
sebelumnya – yang jumlahnya cukup banyak – saya ingin mengajak Anda untuk
memberi arahan dan bantuan supaya kita bisa bekerjasama dan menyatukan negara
hebat ini”.
-----
Masdha Rio Anggara
-----
0 komentar:
Posting Komentar