STEVE JOBS :Percaya Pada Kekuatan Diri -Adalah seorang Steve Jobs yang menggunakan sebagai motivasi untuk mengubah
impian ilmiah menjadi nyata.
Bagi Steve Jobs, visi adalah harapan
yang membuatnya selalu gigih memperjuangkan apa yang ia yakini.
Orang yang hidup tanpa visi diibaratkan
seperti bermain bola tanpa gawang. Ia hanya berlari, menggiring dan menendang
bola selagi bisa. Cepat atau lambat, orang itu akan tergeletak karena letih
atau bosan.
Tanpa visi,
mungkin Steve Jobs sudah menyerah ketika komputer Apple generasi II gagal di
pasar. Tanpa visi, mungkin Steve Jobs telah mengangkat bendera putih ketika ia
dipecat dari Apple.
Tanpa visi, mungkin dunia tidak pernah
mengenal Mac, iPhone, maupun iPad.
Sang
pendiri Apple sangat percaya pada kekuatan visi. “Semua visi tentang komputer ada
di kepala saya, lalu saya mulai membuat sketsa diatas kertas hingga menjadi
sesuatu yang kemudian Anda kenal sebagai Apple” ucap Steve Jobs.
Berkat
visi yang jelas dan jauh kedepan, Steve Jobs berhasil membawa Apple menjadi
perusahaan raksasa. Perusahaan yang ia dirikan dengan modal ribuan dollar
tersebut, kini telah menjelma menjadi salah satu perusahaan yang paling
bernilai di dunia. Nilai kekayaan Apple diduga mencapai US$ 500 Milyar.
NILAI-NILAI
DALAM ORGANISASI YANG DI
KEMBANGKAN STEVE JOBS
1. Penghargaan akan orang lain
2. Percaya dan mendukung orang lain, sedangkan
individu sendiri harus mempunyai tanggung jawab
3. Pengamanan kekuasaan (mengurangi tekanan pada
wewenang)
4. Konfrontasi (masalah yang tidak disembunyikan)
5. Partisipasi (melibatkan orang-orang yang
mempunyai potensi dalam proses pengembangan organisasi)
PROSES PENGEMBANGAN ORGANISASI YANG DI KEMBNGKAN STEVE JOBS
1. Pengenalan masalah
2. Diagnosis Organisasional
3. Pengembangan strategi perubahan
4. Intervensi
5. Pengukuran dan Evaluasi
STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI YANG DI KEMBNGKAN STEVE JOBS
STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI YANG DI KEMBNGKAN STEVE JOBS
Teknik pengembangan oraganisasi pada
hakekatnya adalah strategi interfensi yang dapat dipergunakan untuk mengatasi
dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi atau di dalam melakukan
perubahan-perubahan. Sampai sekarang cukup banyak teknik pengembangan
organisasi yang telah dikembangkan oleh para pakar.
Di antara teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut:
Di antara teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Latihan Kepekaan (sensitivity taining);
Merupakan teknik pengembangan yang pertama diperkenalkan dan ayang dahulu
paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok
kelomok T (singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 – 10 peserta,
pemimpin kelompok (terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan
(sensitivity) terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam hubunga
antar-pribadi.
2. Kisi Pengembangan Organisas; Pendekatan grip
pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan
oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan
mereka yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang
berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek produksi.
3. Survai Umpan Balik; Tiap peserta diminta
menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka
(misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil
surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia dan
manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau
lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan
perbaikan konstruktif.
4. Konsultasi Proses; Dalam Process
consultation, konsultan pengembangan organisasi mengamati komunikasi, pola
pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan
konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik
pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya, serta
menganjurkan tindakan koreksi.
5. Pembentukan Tim; Adalah pendekatan yang
bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok
kerjanya atau tim. Teknik tim building sangat membantu meningkatkan kerjasama
dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.
6. Transcational Analysis (TA); TA
berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara
menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang
wajar dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi
yang buruk dan menyesatkan.
7. Intergroup Activities; Fokus dalam teknik
intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik
antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk kesatuan
organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities
dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin
timbul akibat saling ketergantungan tersebut.
8. Third-party Peacemaking;Dalam menerapkan
teknik ini, konsultan pengembangan organisasi berperan sebagai pihak ketiga yang
memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi
untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.
Referensi :